Manajemen Margasatwa dan Konservasi Kawasan Hutan

Authors

Dwinita Aquastini
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Yuniar Artati
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Synopsis

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah di dunia. Salah satunya adalah keanekaragaman fauna yaitu satwa liar. Satwa liar adalah semua hewan yang hidup di darat, air dan udara yang hidup bebas atau dipelihara manusia namun masih memiliki sifat liar. Sedangkan satwa liar endemik adalah satwa liar yang hanya mendiami suatu wilayah tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain, misalnya Varanus komodoensis (Komodo) yang habitatnya di pulau Komodo. Populasi satwa liar semakin terancam dengan adanya kerusakan lingkungan dan aktivitas manusia yang menggeser habitatnya. Salah satu langkah untuk mengetahui tingkat populasi dan kelimpahan jenis adalah dengan teknik monitoring atau pengamatan. Para peneliti banyak menerapkan beberapa metode untuk pengambilan data di lapangan berdasarkan hasil survei dan referensi data sekunder. Pemilihan metode yang tepat dalam kegiatan monitoring satwa liar akan menghasilkan output yang baik. Faktor lingkungan mempengaruhi dalam kegiatan ini. Selain itu, peran serta masyarakat juga dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Author Biographies

Dwinita Aquastini, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Dwinita Aquastini, S.Hut., MP. lahir di Bandung, 14 Februari 1970, menyelesaikan pendidikan Sarjana Kehutanan (S.Hut.) di Universitas Mulawarman dengan jurusan Kehutanan pada tahun 1994, kemudian menyelesaikan pendidikan Magister Pertanian dengan jurusan Ilmu Kehutanan pada tahun 2006. Penulis pernah melaksanakan penelitian dengan judul “Inventarisasi Jenis Burung di Areal Bekas Tambang Batubarat PT. Pilar Putra Sejati Kelurahan Loa Bakung Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda”, “Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah  pada Tegakan Karet”, “Analisis Vegetasi di Hutan Pulau Nunukan dan Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara” dan menulis jurnal Internasional dengan judul “Composiation and Association Undergrowth Vegetation at Industrial Plant Forest Area of State Agricultural Polytechnic of Samarinda”. Penulis bekerja sebagai staf pengajar (dosen) dibawah Program Studi Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang dan menjadi Kepala Laboratorium Konservasi sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang.

Yuniar Artati, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Yuniar Artati, S. Hut. lahir di Bandung, 03 Juli 1985, menyelesaikan pendidikan terakhir dengan gelar Sarjana Kehutanan (S. Hut.) di Institut Pertanian Bogor, Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Penulis adalah seorang Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dengan konsentrasi bidang Konservasi Tanah dan Air, Manajemen Margasatwa dan Konservasi Kawasan Hutan dan Ilmu Perlindungan Hutan. Penulis juga merupakan anggota dari organisasi profesi PPLP Indonesia satker Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sejak 2019. Saat ini penulis berfokus dalam kegiatan praktikum dan penelitian Ilmu Perlindungan Hutan, Margasatwa Indonesia dan monitoring satwa liar famili Varanidae.

References

Antara. (2020, Oktober 14). Antara Bengkulu News. Retrieved Oktober 9, 2022 from bengkulu.antaranews.com: https://bengkulu.antaranews.com/berita/129309/pergerakan-gajah-sumatera-akan-dipantau-melalui-satelit

Bar-On Y.M, P. R. (2018). The Biomassa Distribution on Earth. PNAS, 115 (25), 6506-6511.

CNN Indonesia. (2021, Januari 28). Retrieved Oktober 7, 2022 from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210128145259-12-599553/dipasok-komunitas-fb-pedagang-burung-bekasi-jual-owa-jawa

DLH. (2020, November 19). Retrieved Oktober 8, 2022 from Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang: https://dlh.semarangkota.go.id/4-dampak-kerusakan-alam-bagi-habitat-satwa-langka-yang-perlu-diwaspadai/

F. Beware, H. K. (2017, Juli). Dampak Pengembangan Program Ekowisata Berbasis Satwa Endemik di Tangkoko Bitung. Jurnal Zootek, 37, 448-463.

Gracia, P. (2017). Retrieved Oktober 7, 2022 from http://digilib.unimed.ac.id/28979/5/9.%20NIM%204133220026%20CHAPTER%20I_docx.pdf

Hostetler, M. d. (2011). Florida Monitoring Program: Point Count. Method to Survey Birds. Florida: Wildlife Ecology and Conservation.

Hutan, L. (2022, Maret 1). Konservasi In Situ dan Ex Situ. Retrieved Oktober 10, 2022 from Lindungihutan.com: https://lindungihutan.com/blog/konservasi-in-situ-dan-ex-situ/

Imron M. A., P. S. (2018). Asas - Asas Pengelolaan Satwa Liar di Indonesia : Buah Pemikiran Prof. Djuwantoko. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

IUCN. (2013). IUCN RED LIST. Retrieved September 7, 2022 from iucnredlist.org: https://www.iucnredlist.org/resources/demitcheson-etal-2013

KemenLHK. (2014). Manual Pembangunan Plot Konservasi In-Situ Shorea Penghasil Tengkawang. Samarinda: Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Balitbang Kehutanan, ITTO Project.

KemenLHK. (2018). Permen LHK Republik Indonesia NOMOR P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/. Retrieved September 5, 2022 from KSDAE LHK: http://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/P.20_Jenis_TSL_.pdf

KemenLHK. (2018). SRAK Konservasi Rangkong Gading (Rhinoplax vigil) Indonesia 2018-2028. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Retrieved Oktober 11, 2022 from ksdae.menlhk.go.id: http://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/SRAK%20Rangkong%20Gading_Published.pdf

KemenLHK, L. (2019). Panduan Identifikasi Satwa Liar. Jakarta, Indonesia.

Komitmen Iklim. (2021, Septermber 5). Retrieved Oktober 7, 2022 from Komitmen Iklim Indonesia: https://komitmeniklim.id/iucn-ganti-status-komodo-dalam-daftar-merah-menjadi-terancam-punah-akibat-krisis-iklim/#:~:text=IUCN%20Ganti%20Status%20Komodo%20Dalam%20Daftar%20Merah%20Menjadi%20Terancam%20Punah%20Akibat%20Krisis%20Iklim,-Diposting%20oleh%20adm

KSDAE, D. (2018). Statistik Dirjen KSDAE tahun 2018. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

KSDAE, D. (2022, Oktober 7). Retrieved Agustus 20, 2021 from KSDAE: http://ksdae.menlhk.go.id/info/9821/pengungkapan-perdagangan-bagian-tubuh-satwa-dilindungi--di-pasaman-barat.html

Mangunjaya F.M, P. H. (2017). Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem : Penuntun Sosialisasi Fatwa MUI No.4, 2014, tentang Fatwa Pelestarian Satwa Langka untuk Menjaga Ekosistem. (Pertama ed.). Jakarta: MUI Pusat.

Pattiselanno, F. (2018, Agustus 31). Teaching & Working Together : Nilai Satwa Liar.

Pendidikan, D. (2022, Juli 17). KONSERVASI IN SITU DAN EK SITU. Retrieved Oktober 10, 2022 from dosenpendidikan.co.id: https://www.dosenpendidikan.co.id/insitu-dan-eksitu/

Peraturan Pemerintah No. 108 Perubahan atas PP No.28 tahun 2011. (2015). Retrieved Oktober 12, 2022 from peraturan.bpk.go.id: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5687/pp-no-108-tahun-2015

Peraturan Pemerintah No. 28. (2011). Retrieved Oktober 13, 2022 from jdih.sumselprov.go.id: http://jdih.sumselprov.go.id/userfiles/PP%20No.28%20TH%202011.pdf

Peraturan Pemerintah No. 60. (2007). Retrieved Oktober 12, 2022 from jdih.kkp.go.id: https://jdih.kkp.go.id/peraturan/pp-60-2007.pdf

Peraturan Pemerintah No. 7. (1999, Januari 27). Retrieved September 5, 2022 from DATABASE PERATURAN: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54143/pp-no-7-tahun-1999

Peraturan Pemerintan No. 68. (1998). Retrieved Oktober 12, 2022 from peraturan.bpk.go.id: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/55362/pp-no-68-tahun-1998

Pudyatmoko, S. (2020, Februari 25). FKT UGM. Retrieved Oktober 8, 2022 from fkt.ugm.ac.id: https://fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/599/2020/02/Pidato-Pengukuhan-Prof.-Satyawan-P_Edit-final_A4_1tambahan.pdf

Santosa Y., K. A. (2018). Metode Inventarisasi Satwa Liar. Bogor: IPB Press.

Steffen., W. (2015). Planetary Boundaries: Guiding Human. Science, 347, 6223.

TFT. (2017). Prosesur Pelaksanaan Rapid Biodiversity Assesment (RBA). Retrieved Oktober 10, 2022 from toolstransformation.net: https://toolsfortransformation.net/indonesia/wp-content/uploads/2017/05/RBA-procedure_OK.pdf

Tribun. (2022, Juni 1). Tribun Sumsel. Retrieved Oktober 9, 2022 from sumsel.tribunnews.com: https://sumsel.tribunnews.com/2022/06/01/bksda-lahat-pasang-15-kamera-trap-pantau-pergerakan-harimau-sumatera-ditemukan-jejak-harimau-muda

Undang - Undang No. 5 tentang KSDAH dan Ekosistemnya. (1990). Retrieved September 8, 2022 from dpr.go.id: https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/602.pdf

WWF. (2018). Living Planet Report. Switzerland: WWF.

Forthcoming

10 November 2022

Categories