TAHAPAN PEMBENIHAN DAN PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN
Synopsis
Deforestasi!!Deforestasi hutan terjadi akibat eksploitasi sumber daya hutan yang semakin meningkat dengan berbagai tujuan pemanfaatan hasil hutan serta adanya perubahan kawasan hutan
Deforestasi menyebabkan hutan semakin mengalami penurunan kemampuan atau produktivitasnya dan bahkan mengakibatkan terbentuknya areal yang tidak produktif (semak belukar).
Berbagai kegiatan yang dapat menyebabkan deforestasi akan mengakibatkan dampak yang serius terhadap kehidupan yang dapat dirasakan langsung oleh manusia, tumbuhan maupun hewan.
Pembangunan kembali hutan (Reforestasi), rehabilitasi dan konservasi hutan tentu memerlukan bibit berkualitas yang siap tanam dalam jumlah besar.
Buku ini akan membahas pada tahapan pembenihan dan pembibitan karena pembenihan dan pembibitan merupakan proses awal budidaya jenis-jenis tanaman hutan yang setiap jenis biasanya mempunyai kekhususan tersendiri meskipun secara umum prosedur pembenihan dan pembuatan bibitnya sama.
Buku ini berisi hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti dari berbagai Instansi dan perguruan tinggi tentang tahapan dari proses pembenihan dan pembibitan pada sebagian jenis tanaman kehutanan pada hutan dataran rendah, hutan rawa gambut, hutan mangrove dan hutan tanaman industri.
References
Agustin, E. K. (2019). Perbanyakan Jabon Merah (Anthocephallus macrophyllus (Roxb.) Havil) Secara Vegetatif dengan Stek Pucuk Muda dan Stek Pucuk Tua (tunas wiwilan) dengan Zat Pengatur Tumbuh. 3(1), hal. 1-6. Proceeding of Biology Education.
Alimah, D., & Rusmana. (2013). Fenologi Berbunga dan Berbuah Jenis-Jenis Pohon Hutan Rawa Gambut. Ekspose Hasil Penelitian BPK Banjarbaru. Banjarbaru.
Baskorowati, L., Subagya, Mahmud, M., & Susanto, M. (2018). Fenologi Pembungaan Rhizophora mucronata Lamk. di Hutan Mangrove Pasuruan, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 15(2), 113-123.
Bastoni. (2015). Budidaya Jelutung Rawa (Dyera lowii Hook.F). Balai Penelitian Kehutanan Palembang. 20 h.
BPH. (2017). Budidaya Jabon (Anthocephalus macrophyllus). Banten: Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
Bramasto, Y. & Kurniaty, R. (2001). Bakau (Rhizophora apiculata Bl.). Atlas Benih Tanaman Hutan Jilid II. Publikasi Khusus Vol.2 No.6. Bogor: Balai Teknologi Perbenihan.
Budiawan. (2006). Manual Pelatihan Pembuatan Persemaian Sederhana dan Teknik Perbanyakan Vegetative. Technical Report Volume 3-Manual Pelatihan, 1-64. International Tropical Timber Organization (ITTO).
Buharman, Djam'an, D. F., Widyani., & Sudradjat S. (2011). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia. Edisi Khusus 5(1). Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor.
Cahyani, R.W & Asef, K.H. (2015). Analisis vegetasi tegakan benih pada tiga areal HPH di Kalimantan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(3), hal. 597-601.
CWMBC. (2013). Modul Pelatihan Pembuatan Persemaian. Pilot Proyek Restorasi/ Rehabilitasi. Bandung.
Danu. (2010). Gmelina (Gmelina arborea Linn.). Atlas Benih Tanaman Indonesia Jilid 1. Publikasi Khusus Volume 4 No. 3 cetakan ketiga. Nurhasybi dkk. (eds.), 17-20. Bogor: Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor.
Danu, Siregar, I. Z., Cahyo, W., & Subiakto, A. (2010). Pengaruh Umur Sumber Bahan Stek terhadap Keberhasilan Stek Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq.). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7(3), 131–139.
Danu, Subiakto, A., & Putri, K. P. (2011). Uji Stek Pucuk Damar (Agathis loranthifolia Salisb.) Pada Berbagai Media dan Zat Pengatur Tumbuh. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8(3), 245-252.
Dede J. Sudrajat, Yulianti Bramasto, Nurhasybi Nurmin. (2015). Teknologi Penanganan Benih dan Bibit Untuk memenuhi Standar Benih dan Bibit Bersertifikat. Seminar Hasil Penelitian Balai Penelitian Teknologi Pembenihan Tanaman Hutan, Balai Penelitian Kehutanan Palembang (hal. 26). Lampung: Balai Penelitian Teknologi Pembenihan Tanaman Hutan.
Ditjen GTK. (219). Melakukan Penanganan Benih. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dodo & Wawangningrum, H. (2018). Metode penyimpanan cabutan anakan pohon untuk konservasi ex-situ: Beraja (Shorea guiso (Blanco) Blume). 4(2), hal. 139-143. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon.
Duaja, M. D. (2020). Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif. Jambi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.
Duaja, M.D., Kartika, E & Gusniwati. (2020). Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif. Jambi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.
Fajri, M., & Fernandes, A. (2015). Pola Pemanenan Buah Tengkawang (Shorea machrophylla) dan Regenerasi Aalamnya Di Kebun Masyarakat. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, 1(2), 81- 88.
Halawane, J. E., Hanif, N., & Kinho, J. (2011). Prospek Pengembangan Jabon Merah Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil, Solusi Kebutuhan kayu Masa Depan. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementrian Kehutanan. Manado: Badan Penelitian dan Pengembangan.
Halimursyadah. (2012). Pengaruh Kondisi Simpan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Avicennia marina. Jurnal Agrotropika 17(2):, 43-51.
Hamim, Romadlon, Z., & Dorly. (2019). Perkembangan Morfo-Anatomi Bunga, Buah, dan Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L), Sebagai Tanaman Penghasil Biodisel. Jurnal Sumberdaya Hayati 5(1):, 1-10.
Hardjana, A.K.,dan Rayan. (2011). Pertumbuhan Bibit Tengkawang (Shorea spp.) Asal Biji dari Populasi Hutan Alam Kalimantan di Persemaian B2PD Samarinda. Jurnal Penelitian Dipterokarpa 5(2).
Irawan, U. S., Arbainsyah, Ramlan, A., Putranto, H., & Afifudin, S. (2020). Manual Pembuatan Persemaian dan Pembibitan Tanaman Hutan. Environmental Leadership & Training Initiative (ELTI), Tropenbos Indonesia (TI), Goodhope Asia Holding Ltd, dan Operasi Wallcea Terpadu (OWT).
Kamal, E. (2011). Fenologi Mangrove (Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Rhizophora stylosa) di Pulau Unggas, Air Bangis Pasaman Barat, Sumatera barat. Jurnal Natur Indonesia. 14(1):, 90-94.
Karmilasanti & Fernandes, A. (2012). Pengaruh Dosis Inokulan Alami Terhadap Pertumbuhan Cabutan Shorea macrophylla Asal PT. Gunung Gajah Abadi Kalimantan Timur di Persemaian. Jurnal Penelitian Dipterokarpa 6(2).
Krisnawati, H., Varis, E., Kallio, M., & Kanninen, M. (2011). Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen, Ekologi, Silvikultur dan Produktifitas. Center for International Forestry Research (CIFOR).
Liddyannisa, P. V., Kusmana, C., & Bramasto, Y. (2011). Pengaruh Ruang Simpan, Media Simpan dan Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas Propagul Rhizopora mucronata. Jurnal Silvikultur Tropika 2(3):, 156-164.
Marjenah. (2018). Manajemen Pembibitan (Vol. Edisi Revisi 2). (Bayu, Penyunt.)
Marthen, K. E. (2013). Pengaruh Perlakuan Pencelupan dan Perendaman Terhadap Perkecambahan Benih Sengon (Paraserianthes falcataria L). Agrologia l(2):, 10-16.
Mulawarman, Roshetko, J., Sasongko, S. M., & Irianto, D. (2002). Pengelolaan Benih Pohon, Sumber Benih, Pengumpulan dan Penanganan Benih: Pedoman Lapang untuk Petugas Lapang dan Petani. 1-46. International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) dan Winrock International. Bogor, Indonesia.
Murtinah, Indriyanto, & Riniarti, M. (2018). Upaya Mempertahankan Viabilitas Benih Damar (Agathis loranthifolia Salisb.) Pada Beberapa Periode Waktu Penyimpanan Dalam Media Simpan Serbuk Arang Kayu. Jurnal Hutan Tropis, 6 (3), 269-276.
Nurhasybi. (2010). Jati (Tectona grandis Linn.f.). Atlas Benih Tanaman Indonesia, 4, 3, 24-26. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor.
Nurhasybi. (2010). Mangium (Acacia mangium Willd.). Atlas Benih Tanaman Indonesia., 4, 3, 39-41. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor.
Nurhasybi. (2014). Ulin (Eusideroxylon zwageri T.et B.). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia. Jilid I. Publikasi Khusus (Cetakan keempat). Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan.
Nurhasybi, S. D. (2007). Review Status Iptek Perbenihan Tanaman Hutan. Publikasi Khusus Balai Teknologi Perbenihan. Review Status Iptek Perbenihan Tanaman Hutan. Publikasi Khusus Balai Teknologi Perbenihan, 6, 6, 146 Hal. Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan.
Nurhasybi. (2010). Damar (Agathis loranthifolia Salisb). Atlas Benih Tanaman Indonesia, 4, 3, 14-16. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor.
Payung, D. P. (2012). Uji Daya Kecambah Benih Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di Green House. Jurnal Hutan Tropis, 13 (2).
Pramono, A. &. (2001). Cendana (Santalum album Linn.). Atlas Benih Tanaman Hutan Jilid II. Publikasi Khusus Vol. 2 No. 6. Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan.
Pramono, A. A. (2010). Benuang Bini (Octomeles sumatrana MIQ). Atlas Benih Tanaman Indonesia. Publikasi Khusus Vol. 4 No.3, (cetakan ketiga. Nurhasybi dkk. (eds.). Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor.
Pramono, A. A. (2015). Pengaruh Naungan, Zat Pengatur Tumbuh dan Tanaman Induk Terhadap Perakaran Stek Jabon (Anthocephaus cadamba). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 3(2), 71-79.
Putra, A.H., Fadhilla, O., & Assyaroh, M. P. (2019). Deforestasi dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Bahaya Kebakaran Hutan. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 10(2), 191-200.
Rindyastuti, R., & Maufiroh, A. U. (2019). Fenologi, Struktur dan Produktivitas Bunga dan Buah Tumbuhan Endemik Kalimantan Diospyros perfida Bakh. (hal. 228-236). Prodising Seminar Nasional Biologi III.
Rohandi, A., & Widyani, N. (2016). Perubahan Fisiologis dan Biokimia Benih Tengkawang Selama Penyimpanan. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, 2(1), 9-20.
Schmidt, L. (2002). Pedoman penanganan benih tanaman hutan tropis dan sub tropis. Jakarta: Kerjasama Direktorat Jenderal Rehabiltasi Lahan dan Perhutanan Sosial.
Setyaji, T., Nirsatmanto, A., Sunarti, S., Surip., Kartikaningytas, D., Yuliastuti, D. S., & Sumaryana. (2014). Budidaya Intensif Jabon Merah (Athocephalus macrophyllus) “Si Jati Kebon Dari Timur”. (hal. 1-39). Bogor: IPB Press.
Setyayudi, A. (2018). Keberhasilan Stek Pucuk Tanaman Gyrinops versteegii Melalui Pemilihan Media Akar dan Zat Pengatur Tumbuh. Jurnal Faloak, 2(2), 127-138.
Shafitri, L.D., Yudo P., dan Hani’ah. (2018). Analisi Deforestasi Hutan dI Propinsi Riau dengan Metode Polarimetrik Dalam Penginderaan Jauh. Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 212-222.
Silalahi, J. (2012). Pengadaan Bibit Persemaian Asal cabutan di PT. Sari Bumi Kesuma Kalimantan Tengah. Peran Penelitian Kehutanan Dalam Konservasi dan Rehabilitasi di Sumatera (hal. 226-231). Medan: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi.
Siregar, I. Z. (2006). Module Pelatihan Persemaian 3. ITTO Training Proceeding (hal. 19-24). Jambi: ITTO Project Participatory Establihment Collaborative Sustainable Forest Management In Dusun Aro.
Siregar, N. (2014). Pengaruh Umur Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan Stek Akor (Acacia auriculiformis A. Cunn. Ex. Benth). Jurnal Pembenihan Tanaman Hutan, 2(2), 109-117.
Sudomo, A., Asep Rohandi, A., & Nina Mindawati, N. (2013). Penggunaan Zat Pengatuh Tumbuh Rootone-F Pada Stek Pucuk Manglid (Manglietia glauca BI). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10(2), 57-63.
Sudrajat, D. J & Zanzibar, M. (2010). Leda (Eucalyptus deglupta Blume). Atlas Benih Tanaman Indonesia. Publikasi Khusus Vol. 4 No.3, (cetakan ketiga. Nurhasybi dkk. (eds.),. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor.
Sudrajat, D. J. (2010). Dormansi Benih Tanaman Hutan (Tinjauan Mekanisme, Pengendali, dan Teknik Pematahannya untuk Mendukung Pengembangan Hutan Rakyat). Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian (hal. 103-113). Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor.
Sudrajat, Dede J; Yuniarti, Naning; Nurhasybi; Syamsuwida, Dida; Danu; Pramono, Agus Astho; Putri, Kurniawati Purwaka. (2017). Bunga Rampai Karakteristik dan Prinsip Penaganan Benih Tanaman Hutan Berwatak Intermediet dan Rekalsitran. Dalam I. Z. Siregar, & N. Mindawati (Penyunt.). PT Penerbit IPB Press.
Tala, W. S. (2020). The Study of Mangrove Reproductive Phenology in The Rhizophoraceae Family (Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk., Ceriops tagal (Perr.) C.B. Rob., Rhizophora apiculata Blume. and Rhizophora mucronata Lamk.). Jurnal Biologi Tropis, 20(3), 406-415.
Wahyuni, H dan Suranto. (2021). Dampak Deforestasi Hutan Skala Besar terhadap Pemanasan Global. Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 6(1), 148-162.
Wiharyanto, D., & Brazilio, R.,. (2018). Kondisi Perkembangan Kecambah Bibit Mangrove Jenis Bakau Besar (Rhizophora mucronata) Di Daerah Konservasi Hutan Mangrove Kelurahan Pamusian Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Utara. Jurnal Borneo Saintek, 1(2), 83-88.
Windyarini, E., Hasnah, T. M, Adinugraha, H. A., & Leksono, B. (2020). Periode Pembungaan dan Pembuahan Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Pada Tegakan Benih Provenan Di Wonogiri. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 14(2), 113-122.
Yuniarti, N., & Djaman, D. F. (2015). Teknik Pengemasan yang Tepat Untuk Mempertahankan Viabilitas Benih Bakau (Rhizophora apiculata) Selama Penyimpanan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1(6).
Yuniarti, N., Iriantono, D. & Kurniaty, R. (2001). Nyatoh (Palaquium rostratum (Miq.) Burck). Atlas Benih Tanaman Hutan Jilid II. Publikasi Khusus Vol.2 No.6. Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan.
Zanzibar, M., Yuniarti, N., & Damayanti S, R. U. (2019). Teknik Penyimpanan Benih Meranti Balau (Shorea seminis (de Vriese) Sloot). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 7(2), 113-125.