Pemanfaatan Drone untuk Identifikasi Kualitas Tempat Tumbuh

Authors

Adelia Juli Kardika
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Synopsis

Nipah adalah salah satu tumbuhan dalam keluarga palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang surut air laut. Dari perspektif ekonomi lainnya, nipah merupakan salah satu sumber daya hutan yang dapat memberikan nilai ekonomi yang prospektif, namun potensinya masih kurang dimanfaatkan dan bahkan ditinggalkan. Dalam konteks penentuan kualitas dan produktivitas tegakan, pengukuran lapangan dan pengamatan merupakan kegiatan penting dalam perencanaan kehutanan. Informasi spasial tentang kualitas tempat tumbuh seperti sebaran, parameter, dan area yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang, pencocokan spesies dan pengaturan hasil. Pada bidang kehutanan, penentuan kualitas tempat tumbuh nipah menggunakan teknologi penginderaan jauh merupakan sesuatu hal yang baru. Penelitian ini menggunakan peubah yang diukur dari citra pesawat tidak berawak (unmanned aerial vehicle) untuk menentukan kualitas tempat tumbuh nipah. Tujuan utama penelitian ini adalah membangun model kualitas tempat tumbuh dan mengidentifikasi faktor-faktor biofisik yang paling berpengaruh berdasarkan peubah-peubah yang diukur pada citra UAV maupun terestris yang mencakup tekstur tanah (X1), salinitas air (X2), pH air (X3), kerapatan tajuk citra (X4) dan jumlah pohon (N) yang diukur pada citra (X5). Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas tempat tumbuh nipah dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelas dengan akurasi 78,3% menggunakan peubah tekstur tanah (X1), salinitas air (X2) dan pH air (X3).

Author Biography

Adelia Juli Kardika, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Adelia Juli Kardika, S.Hut., M.Si, lahir di Rappang tanggal 14 Juli 1992. Pendidikan tinggi S1 di Universitas Hasanuddin Fakultas Kehutanan peminatan Perencanaan dan Sistem Informasi Spasial Kehutanan tahun (2009-2013). Sedangkan pendidikan Magister S2 di Institut Pertanian Bogor Program Studi Imu Pengelolaan Hutan Peminatan Remoe Sensing (2014-2017). Memulai karier di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda tahun 2019 sebagai staf pengajar di Program Studi Pengelolaan Hutan. 

References

Achmad, E. (2013). Estimasi dan klasifikasi biomassa pada ekosistem transisi hutan dataran rendah di Provinsi Jambi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Chairul, & Yenti, S. (2013). Pembuatan bioetanol dari nira nipah menggunakan sacharomyces cereviceae. Jurnal Teknobiologi, 105‒108.

Chaniago, Z. (2016). Kesesuaian lahan jenis pohon mangrove di Bulakestra, Pangandaran Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Chianucci, F., Disperati , L., Guzzic, D., Bianchini, D., Nardino, V., Lastri, C., et al. (2016). Estimation of canopy attributes in beech forest using true colour digital images from a small fixed-wing UAV. International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation, 60‒68.

Fatriani, Sari , N., & Mashudi, M. (2012). Rendamen tepung buah nipah (Nypa fruticans Wurmb) berdasarkan jarak tempat tumbuh . Jurnal Hutan Tropis, 171‒174.

Friday , O., & Emenonye, C. (2012). The detention and correction of multicollinearity effects in a multiple regression diagnostics. Elixir Statistics, 10108‒10112.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Hadi, S., Thamrin, Moersidik, S., & Bahry, S. (2013). Karakteristik dan potensi bioetanol dari nira nipah (Nypa fruticans) untuk penerapan skala teknologi tepat guna. Jurnal Ilmu Lingkungan, 223‒240.

Hairiah, K., & Subekti, R. (2007). Pengukuran „Karbon Tersimpan‟ di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. Bogor: World Agroforestry Centre – ICRAF.

Hardjana, A., & Suastati, L. (2014). Produktivitas tegakan tanaman meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.) dari cabutan alam dan stek pucuk. Jurnal Penelitian Dipterokarpa, 47‒ 58.

Hayat, S. (2015). Pembangunan kelas kualitas tempat tumbuh mangrove. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hendra, D., Komarayati, S., & Wibisono, H. (2016). Pembuatan bioetanol dari nira nipah dengan alat hasil rekayasa tipe p3hh-1. Jurnal Penelitian Hasil Hutan.

Heriyanto, N., Endro, S., & Karlina, E. (2011). Potensi dan sebaran nipah (Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb) sebagai sumberdaya pangan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 327‒335.

Hilmi, E. (2003). Model penduga karbon pada pohon kelompok jenis Rhizophora spp. dan Bruguiera spp. dalam tegakan hutan mangrove (studi kasus di Indragiri Hilir Riau). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Irsyad, F. (2017). Aplikasi foto udara untuk memprediksi potensi sawah Kota Solok dengan menggunakan pesawat tanpa awak. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 87-92.

Jaya , I., Kleinn, C., Melati, D., Fehrmann , L., Perez-Cruzado, C., Septyawardani, E., et al. (2015). Utilizing multi-score data for sustanaible forest management in Indonesia. Proceedings of the 5 th International DAAD Workshop: Bridging the Gap between information needs and forest inventorycapacity. , (hal. 163‒181). Durban and Pietermaritzburg.

Jaya, I., Kleinn , C., Melati , D., Fehrmann , L., Perez-Cruzado, C., Septyawardani, E., et al. (2015). Utilizing multi-score data for sustanaible forest management in Indonesia. Proceedings of the 5th International DAAD Workshop: Bridging the Gap between information needs and forest inventory capacity. , (hal. 163‒181). Durban and Pietermaritzburg.

Johnson, R., & Wichern, D. (2007). Applied multivariate statistical analysis. Amerikas Serikat : Pearson Prentice hall.

Jolliffe, I. (2002). Principal Component Analysis. Ed ke-2. New York (US): Springer-Verlag.

Kafabih, F. (2017). Penentuan kualitas tempat tumbuh sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) pada Areal IUPHHK-HTI Trans PT Belantara Subur Kalimantan Barat . Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Kitamura, S., Anwar , C., Chaniago, A., & Baba, S. (1997). Handbook of Mangroves in Indonesia (Bali and Lombok). Jakarta: Ministry of Indonesia and JICA.

Kuenzer, C., & Dech, S. (2014). Theoretical background of thermal infrared remote sensing. Thermal Infrared Remote Sensing: Sensors, Methods, Applications, Springer.

Kusnadi, Jaya, I., Puspaningsih, N., Basuki, M., & Hakim, L. (2016). Model penduga kualitas tempat tumbuh jati (Tectona grandis) menggunakan citra resolusi sangat tinggi pesawat tidak berawak di KPH Nganjuk. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 185‒194.

Marini, Y., Emiyati, Hawariyah, S., & Hartuti, M. (2014). Perbandingan metode klasifikasi supervised maximum likelihood dengan klasifikasi berbasis objek untuk inventarisasi lahan tambak di Kabupaten Maros. Seminar Nasional Penginderaan Jauh Deteksi Parameter Geobiofisik , 505‒516.

Muis, H. (2016). Model pemantauan keberhasilan reklamasi hutan pasca tambang batubara: studi kasus PT. Bukit Asam, Provinsi Sumatera Selatan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mulyadi, A., Wijana, S., Dewi, I., & Lumongga, D. (2015). Pemanfaatan Sirup dan Buah Nipah (Nypa Fruticans) Sebagai Bahan Baku Alternatif Pembuatan Selai (Kajian Penambahan Konsentrasi Sukrosa pada Proporsi Sirup Gula dan Buah. Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM. Madura.

Noor, Y., Khazali, M., & Suryadiputra, I. (2012). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: Wetlands International dan Ditjen PHKA.

Parrot , S. (2017). https://www.parrot.com/business-solutionsus/parrot-professional/parrot-sequoia. Dipetik September Friday, 2021, dari Parrot.

Preece, N., Lawes, M., Rossman, A., Curran, A., & Oozterzee, P. (2015). Modelling the growth of young rainforest trees for biomass estimates and carbon sequestration accounting. Journal Forest Ecology and Management, 57-66.

PT Kandelia Alam. (2011). Buku VI Inventasrisasi Hutan Menyeluruh Berkala PT Kandelia Alam Kalimantan Barat. Pontianak: Tidak dipublikasikan.

Putri, I., Fauziyah, & Elfita. (2013). Aktivitas antioksidan daun dan biji buah nipah (Nypa fruticans) asal pesisir banyuasin Sumatera Selatan dengan metode DPPH. Jurnal Maspari, 16‒21.

Radam, R., & Purnamasari, E. (2016). Uji fitokimia senyawa kimia aktif akar nipah (Nypa fruticans Wurmb) sebagai tumbuhan obat di Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis, 28‒34.

Roliadi, H., Indrawan, D., Pari, G., & Tampubolon, R. (2012). Potensi teknis pemanfaatan pelepah nipah dan campurannya dengan sabut kelapa untuk pembuatan papan serat berkerapatan sedang. Jurnal Penelitian dan Hasil Hutan, 183‒198.

Ross, M., Ruiz, P., Telesnicks, & Meeder , J. (1998). Aboveground Biomass and Productions in Mangrove Communities of Biscayne National Park, Folrida (USA), Following Hurriance Andrew. Miami Florida (USA): SoutheastEnviromental Resources Program, Florida International University. Florida: University Park.

S, A. (2012). Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press.

Santoso, S. (2000). Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Gramedia.

Sarwoko. (2005). Dasar-dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Andi Offset.

Shofiyanti, R. (2011). Teknologi pesawat tanpa awak untuk pemetaan dan pemantauan tanaman dan lahan pertanian. Jurnal Informatika Pertanian, 58‒64.

Simamarta, M. (2015). Model penyusunan kualitas tempat tumbuh Eucalyptus urophylla pada hutan tanaman. Jurnal Elektronik AKAR, 1‒10.

Soedomo, S. (1984). Studi hubungan sifat-sifat tanah dan fisiografi dengan peninggi Pinus merkussi Jungh. Et de Vriese. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Suhadiyah, S., Tambaru, E., & Surni. (2015). Keanekaragaman dan fungsi ekonomi flora di Delta Lakkang, Sungai Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, (hal. 444‒448).

Suhendang, E. (1990). Hubungan antara dimensi tegakan hutan tanaman dengan faktor tempat tumbuh dan tindakan silvikultur pada hutan tanaman Pinus mercusii Jungh. Et De Vriese di Pulau Jaw. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Syam’ani, Agustina, A., Susilawati, & Nugroho, Y. (2012). Cadangan karbon di atas permukaan tanah pada berbagai sistem penutupan lahan di sub-sub das amandit. Jurnal Hutan Tropis, 148-158.

Tamunaidu, P., & Saka, S. (2012). Comparative study of nutrient supplementsand natural inorganic components in ethanolic fermentation of nipa sap. Journal of the Japan Institute of energy, 181‒186.

Tamunaidu, S., Matsui, N., Okimori, Y., & Saka, S. (2013). Nipa (Nypa fruticans) sap as a potential feedstock for ethanol production. Journal Biomass and Bioenergy, 96‒102.

Wahyuni, S., Jaya , I., & Puspaningsih, N. (2016). Model for estimating above ground biomass of reclamation forest using unmanned aerial vehicles. Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 586‒593.

Wibowo, W. (2000). Studi kandungan nitrogen dan posfor pada daun mangrove jenis Avicennia marina dan Rhizophora mucronata pada zona salinitas yang berbeda. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Wijayanto, N., & Rhahmi , I. (2013). Panjang dan kedalaman akar lateral jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) di Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jurnal Silvikultur Tropika, 23‒29.

Wikantika, K. (2009). Unmanned Mapping Technology: Developmnt and Applications. Workshop Sehari “Unmanned Mapping Technology: Development and Applications”. Saluranung.

Winarni, I., Sumadiwangsa, E., & Setyawan , D. (2004). Pengaruh tempat tumbuh, jenis dan diameter batangterhadap produktivitas pohon penghasil biji tengkawang. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 23‒33.

Wisnawa, I. (2008). Kemampuan saluran termal citra Landsat 7 ETM+ dan Citra Aster dalam memetakan pola suhu permukaan d iKota Denpasar dan sekitarnya. Majalah Geografi Indonesia.

Zarco, P., Diaz , R., Angileri, V., & Loudjani, P. (2014). Tree height quantification using very high resolution imagery acquired from an umanned aerial vehicle (UAV) and automatic 3D photo-reconstruction methods. Eyropean Journal of Agronomy, 89-99.

Published

1 November 2021

Categories