Keteguhan Rekat Syarat Utama Kayu Lapis Tujuan Ekspor

Authors

Firna Novari
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Syafii
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Synopsis

Kayu lapis adalah suatu produk yang diperoleh dengan cara menyusun bersilangan tegak lurus lembaran venir yang diikat dengan perekat (kliwon dan iskandar 2008). Dewasa ini perekat yang umum digunakan berupa perekat sintetis. Menurut pizzi (1998), dalam industri kayu lapis penggunaan perekat dapat mencapai 30% dari total biaya produksi. Untuk memperoleh perekatan yang baik diperlukan perekat dengan kekentalan yang optimum. Bila penambahan bahan pengisi telah menghasilkan kekentalan optimum, sebaiknya ditambahkan air secukupn untuk memperoleh kekentalan yang diperlukan. Namun demikian, penambahan bahan pengisi pada batas batas tertentu cenderung akan menurunkan keteguhan rekat kayu lapis. Hal ini diduga disebabkan berkurangnya konsentrasi lignin formaldehida dalam campuran perekat sebagai akibat peningkatan kadar bahan pengisi dan penambahan air. Keteguhan rekat adalah pengujian kualitas perekat metode tertentu dengan batas nilai yang disyaratkan oleh standar jepang memiliki jas dan jpic sebagaimana amerika memiliki astm, jerman memiliki din dan inggris memiliki british standard (bs). Pentingnya standar ini karena pembuatan kayu lapis dilakukan dengan metode konstruksi pelapisan dengan merekatkan secara bersama-sama venir di bawah tekanan dengan lapisan yang bersebelahan disusun bersilangan arah seratnya. Kayu lapis adalah suatu produk yang diperoleh dengan cara menyusun bersilangan tegak lurus bersilangan lembaran venir yang diikat dengan perekat, minimal 3 (tiga) lapis (sni, 1992).

Author Biographies

Firna Novari, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Firna Novari, S. Hut., MP. Lahir di Samarinda Kalimantan Timur pada tanggal 17 Juli 1971. Pendidikan tinggi dimulai tahun 1989 pada Jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda dan lulus tahun 1994.  Pada tahun 2001 melanjutkan jenjang Pendidikan Pascasarjana pada Program Studi Ilmu Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, dengan dana bantuan Beasiswa Program Pascasarjana (BPPS) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional. Konsentrasi bidang penelitian pada saat S1 maupun S2 adalah di bidang Kimia Kayu.Tahun 1998 diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan sejak itu menjadi staf pengajar pada Program Studi Teknologi Hasil Hutan. Penulis pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Sifat Kayu & Analisis Produk pada tahun 2008 - 2009 dan Laboratorium Hasil Hutan Non Kayu pada tahun 2009 – 2014. Pada tahun 2009 juga menjadi salah satu editor Buletin Loupe Program Studi Teknologi Hasil Hutan.  Penulis juga menjadi anggota Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) dari tahun 2010 sampai sekarang.Beberapa penelitian yang dilakukan pada bidang Teknologi Hasil Hutan telah diseminarkan dan beberapa di antaranya dipublikasikan di buletin Loupe, jurnal Pascasarjana Magister Kehutanan dan buku Abstrak Semnas MAPEKI.

Syafii , Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Dr. Ir. Syafii, MP.  Lahir di Cirebon pada tanggal 10 Juni 1968, mengawali pendidIkan tingginya pada tahun 1986 di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman dengan mengambil jurusan dan program studi Teknologi Hasil Hutan.  Tulisan ilmiah pertamanya mengambil  konsentrasi tentang panel kayu jenis Floor-base yang popular di Jepang dan Amerika pada waktu itu.  Melanjutkan pendidikan magister Program Studi Ilmu Kehutanan di almamater yang sama pada tahun 1999, dan kembali mengambil bidang konsentrasi tentang panel kayu, yaitu seputar teknik konversi kayu bulat menjadi lembaran venir.

Pada tahun 1992-1993 bekerja di PT Dayak Besar Agung Coorporation, yang merupakan salah satu pabrik kayulapis terbesar di Kalimantan Timur pada waktu itu. 1993 – 1995 akhir bergabung dengan PT Kalimanis Group di bawah George Pacific Coorporation di Selili Samarinda, yang mengkhususukan memproduksi berbagai jenis dan tipe kayulapis, dan di tugaskan di PT Idec Abadi Wood Industries Tarakan setelah mengakuisisinya, hingga akhirnya tahun Desember 1995; pada akhir tahun itu juga kembali ke Almamater untuk mengajar di Politeknik Pertanian Universitas Mulawarman pada Jurusan Kehutanan.  Sekarang telah menjadi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

References

A.J., Panshin. and C.D, Zeeuw. (1980) Textbook of Wood Technology. Structure, Identification, Properties, and Uses of the Commercial Woods of the United States and Canada. Fourth Edi. New York: McGraw-Hill Book Company.

A, R. S. (1985) Pulping Process, Wood Chemistry. Florida: Robert E. Krieger Publishing Company.

Anonim (1958) Plywood and Other Wood Based Panels. Rome: Food and Agricultural Organization.

APA. (2012). Milestones in the History of Plywood, The Enginered Wood Association.

ASTM (1995) American Society for Testing and Materials. Standard Test Methods for Structural Panels in Tension. Annual Book of ASTM Standard. Philadelphia: ASTM.

Aydin, İ. (2004). Activation of wood surfaces for glue bonds by mechanical pre-treatment and its effects on some properties of veneer surfaces and plywood panels. Applied Surface Science, 233, pp. 268-274.

Bal, B., C. and Bektaş, I. (2014). Mechanical Properties Of Plywood Produced From Eucalyptus, Beech, And Poplar Veneer. Article in Maderas, 16(1), pp. 99-108.

Causin P. D. B. C. (2012). Crystallinity and Domain Size of Cured Urea Formaldehyde Resin Adhesives with Different

Formaldehyde/Urea Mole Ratios. European Polymer Journal, 49, pp. 532–537. CDMI (no date) Pertumbuhan Industri Plywood Indonesia, CDMI.

Colak, S., Aydın, I., Demirkır, C. and Colakoglu, G. (2004). Some technological properties of laminated veneer lumber manufactured from pine veneers with melamine added - UF resins. Turkish Journal of Agriculture and Forestry, 28, pp. 109-113

DeVallance, D. B., Funck, J. W. and Reeb, J. E. (2007) „Douglasfir plywood gluebond quality as influenced by veneer roughness, lathe checks, and annual ring characteristics‟, Forest Product Journal, 57, pp. 21–28.

De Melo, Rafael, R. and Menezzi D. (2013). Influence of Veneer Thickness on The Properties of LVL From Parica´ (Schizolobium Amazonicum) Plantation Trees. Article in European Journal of Wood Product, 72, pp. 191–198.

Dunky, M. (2004). Adhesives based on formaldehyde condensation resins. Macromol. Symposium, pp. 417- 429.

Bowyer, J. L., Shmulsky, R., and Haygreen, J.G. (2007). Forest Products and Wood Science: An Introduction. 4th edition.. Ioawa State Press, Ames, IA.

Iswanto, H. A. (2008) Kayu lapis (Plywood). Medan.

Iwakiri, S., Razera, N.A., de Almeida, B.C., Petro, B.C., Chies, D., Prado G. F., Franzoni, J.A., Rigatto, PA. and Bettega, W.P. (2006). Evaluation of quality of phenolic plywood manufactured from Eucalyptus grandis Santa Maria. Ciência Florestal, 16(4), pp. 437-443.

JAS (1986) Japanese Agricultural Standard Of Plywood For General Use No. 1639, 1986. Japan: JAS.

JAS (2014) Japanese Agricultural Standar for Plywood. MAFF NOTIFICATION NO. 303. Japan: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries.

Juniar, J.B.G., Mendes, L.M., Mendes, R.F. and Mori, F.A. (2009). Plywood boards of eucalyptus: a case study of species and provenances, 15(1), pp. 10-18.

Khoo, P. S.; Chin K.L; H'ng, P.S.; Bakar, E.S.; Lee, C.L. Go, W.Z.; Dahali, R. (2019) „Physical properties and bonding quality of laminated veneer lumber produced with veneers peeled from small-diameter rubberwood logs‟, Royal Society Open Science, 6(12). doi: 10.1098/rsos.191763.

Kollman, F. F. ., Kuenzi, E. W. and Stamm, A. J. (2013) Principles of Wood Science and Technology II. Wood Based-Material.

New York: Springer, Softcover reprint of the original 1st ed. 1975 edition.

Li, Wanzhao; Zheng, Z; Sheng, H; Guoqiang, Z; Changtong, M. (2020). The Effect of Lathe Check on The Mechanical Performance of LVL. European Journal of Wood and Wood Product. DOI 10.1007/s00107-020-01526-9

Lesmana, S. (1999) Kayu lapis dan Papan Blok Penggunaan Umum. Jakarta.

Maloney, T. M. (1993) Modern Particle Board and Dry Process Fibre Board Manufacturing. San Fransisco: Miller Freeman, Inc.

Noveria, C. A. P. (2018) Menunggu Bangkitnya Industri Kayu lapis, Alinea.id.

Nuryawan, A., Singh, A.P. and Park D. B. (2014). Swelling Behaviour of Cured Urea-Formaldehyde Resin Adhesives with Different Formaldehyde to Urea Mole Ratios. The Journal of Adhesion, 91(9), pp. 677-700.

Ors, Y.; Çolakoğlu, G.; Aydın, İ.; Çolak, S. (2002). Comparison of some technical properties of plywood produced from beech, okoume and poplar rotary cut veneers in different combinations. Journal of Polytechnic, 5(3), pp. 257-265.

Ozen, R. (1981). The investigations on the effects of various factors on physical and mechanical properties of plywood. Karadeniz Technical University, Faculty of Forestry publications,

Pizzi, A. (1994) Advanced Wood Adhesive Technology. New York: Marcel Dekker Inc. Pot, G., Denaud, LE., and Collet, R. (2015). Numerical Study of The Influence of Veneer Lathe Checks on The Elastic Mechanical Properties of Laminated Veneer Lumber (LVL) Made of Beech. Holzforschung.

Prayitno, T. (1994) Teknologi Papan Serat. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Rohumma, A. et al. (2013) „The Influence of Lathe Check Depth and Orientation on The Bond of Quality of Phenolformaldyde -bonded birch Plywood‟, Haizfaschung, 67, pp. 779–786.

S.S, A. (1990) Bahan Pengajaran Kimia Kayu. Bogor: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor.

Setiawan, F., Sulaeman, R. and Yoza, D. (2014) „Karakteristik Kayu lapis Dari Bahan Baku Kayu Karet (Hevea braziliensis muell. Arg) Berdasarkan Umur Pohon‟, Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian, 1, pp. 1–11.

Shukla, S.R., Kamdem, P.D. (2009). Properties of laboratory made yellow poplar (Liriodendron Tulipifera) laminated veneer lumber: effect of the adhesives. European Journal of Wood and Wood Product, 67(4), pp. 397-405.

Shmulsky, R., and John, P.D. (2019). Forest Products and Wood Science: An Introduction. 7th edition.. Hoboken, New Jersey. Willey Blackwell.

Sianturi, A. and Subarudi (2008) Informasi Pasar: Standard Produk Kayu, Persyaratan Mutu dan Peraturan Impor di Negara-Negara Tujuan Ekspor Produk Kayu Indonesia. Jakarta: ITTO PROJECT PD.

Sjostrom, E. (1993) Wood Chemistry, Fundamentals and Applications. Second Edi. FInlandia: Helsinki University of Technology.

SNI (1992) Standar Nasional Indonesia untuk Kayu lapis (SNI 012704-1992). Jakarta: BSN.

SNI (2014) Standar Nasional Indonesia. Kayu lapis - Spesifikasi (SNI 8032-2014). Jakarta: BSN.

Supriadi, A., Santoso, A. and Pari, R. (2021) „Keteguhan Rekat Kayu lapis Sengon Menggunakan Perekat LigninFormaldehida dengan Dua Macam Bahan Pengisi (Bonding Strength of Sengon Plywood Using Lignin-Formaldehyde Adhesive with Two Types of Fillers)‟, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 17(2), pp. 134–143. doi:10.51850/jitkt.v17i2.466.

Syafii (2019) Kayu lapis, Teknik Pembuatan, Sifat-sifat dan Kegunaannya. Makassar: Penerbit Garis Putih Pratama.

Tambun, and Sartika K. D. (2017). Sintesis dan Karakterisasi Perekat UreaFormaldehida (UF) pada Berbagai Perbandingan Mol Formalin dan Urea. Skripsi. Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.

Tsoumis, G. (1991) Science and Technology of Wood: Structure, Properties, Utilization. Edited by Van Nostrand Reihold. New York.

Vick, B. C. (1999) Adhesive Bonding of Wood Materials. Wood Hand Book: Wood as an Engineering Material. USA.

William, G. J. (2013). Variasi Ukuran Papan Partikel dan Perbandingan Kadar Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Limbah Batang Kelapa Sawit [Skripsi]. Medan: Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Youngquist, J. A. (1999) „Wood-Based Composites and Panel Products‟, Wood as an engineering material, pp. 10.1-10.31

Published

1 November 2021

Categories